Harga Beras Masih Mahal | Poskotanews.com
Pasokan beras yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, masih stabil. Setiap harinya ada 3.000 ton beras yang masuk ke pasar tersebut. Diperkirakan kondisi ini masih terus berlangsung hingga memasuki Natal dan Tahun Baru 2012.
Menurut Junior Manager Perdagangan dan Data Pasar Induk Beras Cipinang, Suminta, stabilnya pemasokan beras ini dipengaruhi oleh rutinitas operasi pasar Badan Urusan Logistik (Bulog).
Menurutnya, sepanjang 2011 ini, Bulog telah empat kali melakukan operasi pasar. “Yakni pada Januari, April, Agustus, dan Oktober atau setelah Lebaran kemarin,” katanya, ditemui Pos Kota, Rabu (7/12).
Dengan pasokan 3.000 ton per hari, lanjut Suminta, rasanya sudah cukup untuk kebutuhan makan warga Ibukota. Karena itu masyarakat diminta tidak perlu khawatir. Sebab Bolog masih mampu mensuplai sekalipun pasokan beras lokal berkurang akibat musim paceklik.
“Untuk masyarakat Jakarta, itu sudah cukup. Asumsinya, jumlah penduduk yang kurang lebih 10 juta jiwa dikalikan 3. Jadi tidak perlu khawatir,” katanya.
Sementara, mengenai harga, Suminta mengakui, pergerakan atau kenaikan harga biasanya terjadi setiap sepekan menjelang Natal atau hari raya. Saat ini saja, beberapa harga beras untuk kualitas premium seperti Pandan Wangi, Setra, dan Saigon harganya masih tinggi. Untuk Pandan Wangi harga per Kg-nya saat ini Rp10.000-Rp11.000. Sementara, Setra dan Saigon, masing-masing Rp9.000/Kg, dan Rp8.500/Kg.
Akan tetapi, kualitas medium seperti IR 64, masih stabil. Untuk IR 64 (Kw1) Rp7.750-Rp8.000/Kg, IR 64 (Kw2) Rp7.200-Rp7.600/Kg, dan IR 64 (KW 3) Rp6.700-Rp7.400/Kg. Sementara untuk beras pera atau IR 42, harganya berkisar Rp7.800-Rp7.900/Kg. Sedangkan beras Bulog Rp6.500/Kg. (yulian/b)
Harga Beras Masih Mahal | Poskotanews.com
Menurut Junior Manager Perdagangan dan Data Pasar Induk Beras Cipinang, Suminta, stabilnya pemasokan beras ini dipengaruhi oleh rutinitas operasi pasar Badan Urusan Logistik (Bulog).
Menurutnya, sepanjang 2011 ini, Bulog telah empat kali melakukan operasi pasar. “Yakni pada Januari, April, Agustus, dan Oktober atau setelah Lebaran kemarin,” katanya, ditemui Pos Kota, Rabu (7/12).
Dengan pasokan 3.000 ton per hari, lanjut Suminta, rasanya sudah cukup untuk kebutuhan makan warga Ibukota. Karena itu masyarakat diminta tidak perlu khawatir. Sebab Bolog masih mampu mensuplai sekalipun pasokan beras lokal berkurang akibat musim paceklik.
“Untuk masyarakat Jakarta, itu sudah cukup. Asumsinya, jumlah penduduk yang kurang lebih 10 juta jiwa dikalikan 3. Jadi tidak perlu khawatir,” katanya.
Sementara, mengenai harga, Suminta mengakui, pergerakan atau kenaikan harga biasanya terjadi setiap sepekan menjelang Natal atau hari raya. Saat ini saja, beberapa harga beras untuk kualitas premium seperti Pandan Wangi, Setra, dan Saigon harganya masih tinggi. Untuk Pandan Wangi harga per Kg-nya saat ini Rp10.000-Rp11.000. Sementara, Setra dan Saigon, masing-masing Rp9.000/Kg, dan Rp8.500/Kg.
Akan tetapi, kualitas medium seperti IR 64, masih stabil. Untuk IR 64 (Kw1) Rp7.750-Rp8.000/Kg, IR 64 (Kw2) Rp7.200-Rp7.600/Kg, dan IR 64 (KW 3) Rp6.700-Rp7.400/Kg. Sementara untuk beras pera atau IR 42, harganya berkisar Rp7.800-Rp7.900/Kg. Sedangkan beras Bulog Rp6.500/Kg. (yulian/b)
Harga Beras Masih Mahal | Poskotanews.com