Welcome: Situs Portal Lintas Berita Beras Terbaru Ringkasan Info Terkini lintas peristiwa Acara TV Indonesia portal lintas berita peristiwa siaran indosiarsiaran tvonesiaran globaltvsiaran metrotvsiaran trans7siaran transtvKabar Berita, Acara hiburan entertainment, gaya hidup life style, artis dan selebritis, politik dan ekonomi, HAM hukum dan kriminal, photo gambar dan video, olah raga spiritual supranatural dan paranormal, dunia otomotif, tehnologi, tokoh, lowongan kerja, dan forum interaktif link portal sumber berita para blog websiteBerita siaran acara spacetoon tvBerita siaran TV Lampungsiaran berita RCTIBerita siaran OChannel TVBerita siaran acara Daai TVBerita siaran acara TV BandungBerita siaran acara Bali TVBerita siaran acara Elshinta TVAcara siaran berita TVRIBerita siaran acara ANTVBerita siaran acara MNC

Harga Beras Berpotensi Naik

Berita Beras : Jakarta - Harga beras berpotensi terus merangkak naik sampai akhir tahun. Diprediksi kondisi tersebut terus berlangsung sampai awal tahun depan.

Ketua Bidang Kajian Strategis dan Advokasi Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia Yeka Hendra Fatika memperkirakan harga beras pada awal tahun depan bisa meningkat tajam. Naiknya harga beras di tingkat pasaran tersebut akibat peningkatan harga gabah kering giling (GKG).

"Pada Januari-Februari nanti harga GKG mahal. Menurut perhitungan kami bisa mencapai Rp 4.000 per kg. Nah kalau harga gabah naik, maka harga beras diprediksi bisa mencapai Rp 9.500 per kg," katanya dalam diskusi Menyoal Data Perberasan Nasional, Kamis (13/10).

Prediksi tersebut berpijak pada tren peningkatan harga beras yang cenderung naik. Menurut dia, kenaikan harga tersebut dipicu oleh kelangkaan beras sepanjang bulan Oktober sampai Desember. "Bahkan harga beras di indonesia jauh lebih tinggi timbang pasar internasional," tutur dia.

Oleh karena itu, langkah impor beras yang dilakukan oleh Perum Bulog dinilai tepat. Apalagi, produksi beras petani terus menurun. Menurut dia, kalau nanti terjadi kenaikan harga dan merugikan konsumen, perlu ada campur tangan Bulog.

Sementara data Kementerian Perdagangan harga rata-rata beras nasional per 12 Oktober tercatat Rp 7.550 per kg atau mengalami kenaikan Rp 3 per kg (0,04 persen) bila dibandingkan 11 Oktober. Sedangkan harga rata-rata bulanan pada Oktober ini sebesar Rp 7.539 per kg. Sementara pada September lalu, harga rata-rata bulanan hanya Rp 7.474 per kg.

Sementara ketua Umum Kontak Tani Nasional Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan perlu ada penghitungan secara akurat terhadap data luas panen, produksi per hektar, jumlah penduduk dan konsumsi per kapita. Menurut dia, penghitungan tersebut diperlukan agar ketika mengalami surplus beras di dalam negeri tapi jumlah impor tetap tinggi.

"Diperkirakan, produksi beras tahun ini mencapai 33,5 juta ton. Karena dari kondisi riil berdasar data Badan Pusat Statistik terdapat 606 ribu ton terserang hama, sehingga ada kerugian sebesar Rp 4,8 triliun. Sedangkan, konsumsi beras total sebulan bisa mencapai 2,5 juta ton," urainya. (res)



Source : JPNN.COM

0 komentar: